Dikarunia anak serta karir yang cemerlang
menjadi dambaan setiap wanita. Tapi tahukah Anda ketika wanita menjadi
seorang ibu bekerja ternyata sering mengalami rasa bersalah ganda dalam
dirinya. Penelitian terbaru mengungkapkan, dibandingkan para ayah (yang
juga bekerja-red), ibu bekerja kerap dihadapkan pada kekhawatiran apakah
mereka bisa menjadi orangtua dan karyawan yang baik atau malah justru
buruk dalam urusan keduanya.
Seperti dikutip Mail Online, penelitian tersebut dilakukan oleh Department of Sociology and Anthropology, Bar-Ilan University, Israel. Riset yang dipresentasikan di American Sociological Association ini melibatkan 402 ibu dan 291 ayah di Amerika yang keduanya bekerja. Selain menjawab pertanyaan survei, para responden juga diminta menuliskan diari emosi mereka.
Seperti dikutip Mail Online, penelitian tersebut dilakukan oleh Department of Sociology and Anthropology, Bar-Ilan University, Israel. Riset yang dipresentasikan di American Sociological Association ini melibatkan 402 ibu dan 291 ayah di Amerika yang keduanya bekerja. Selain menjawab pertanyaan survei, para responden juga diminta menuliskan diari emosi mereka.
Dari riset itu diketahui, rasa bersalah yang sering menghantui tersebut tak jarang membuat mereka menjadi ibu yang buruk untuk anak-anaknya. Hal itu karena ketika ibu merasa bersalah pada pekerjaannya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Dan hal sebaliknya bisa terjadi ketika ibu bekerja terlalu fokus pada keluarganya, pekerjaan mereka di kantor bisa terlantar. Inilah yang membuat mereka merasa bersalah dan menjadi karyawan yang buruk. Perasaan bersalah ganda ini sering membuat stres dan emosi.
Shira Offer, asisten profesor di Department of Sociology and Anthropology, Bar-Ilan University di Israel mengatakan pikiran dan masalah-masalah yang dimiliki ibu bekerja bisa mempengaruhi performa mereka. Hal itu pun dapat membuat ibu bekerja sulit fokus mengerjakan suatu tugas dan mempengaruhi kualitas tidur mereka.
Dari risetnya, Shira berasumsi karena ibu bekerja memikul tanggungjawab lebih besar pada urusan anak dan keluarga, mereka jadi lebih banyak berpikir negatif dan mudah khawatir ketika mulai memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan keluarga. Sementara para ayah tidaklah demikian.
"Kami tahu bahwa ibu adalah orang-orang yang biasanya menyesuaikan jadwal kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti tinggal di rumah dengan anaknya yang sedang sakit." karena itu ibu bekerja sering merasa dirinya tidak mencurahkan waktu dalam bekerja sepenuhnya akibat pikiran yang terbagi dengan pekerjaan di luar tempat kerja. Hal ini menggambarkan beban ganda yang dialami ibu bekerja dan bagaimana ia mengalami tekanan untuk menjadi ibu dan karyawan yang baik," urai sang asisten profesor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar