Penelitian tersebut dilakukan di Inggris oleh Parragon. Dalam survei yang diadakan perusahaan penerbitan tersebut melibatkan 2.000 ibu. Para ibu sehari-harinya menjalani berbagai tugas mulai dari memasak, bersih-bersih, mengurus anak hingga menjadi 'supir pribadi' untuk anak dan suami.
Jika seluruh pekerjaan yang dilakukan ibu tersebut mendapat bayaran, Parragon menghitung, ibu-ibu tersebut bisa mendapat uang lebih dari 30 ribu poundsterling atau lebih dari Rp 562 juta setahun. Gaji yang didapat para ibu ini belum termasuk jika uang lembur dihitung.
Berdasarkan survei, rata-rata ibu di Inggris menjalani pekerjaannya mengurus rumah tangga setidaknya selama 88 jam setiap minggunya. Dalam setahun, para ibu ini juga hanya punya waktu libur 3,5 hari.
Dengan panjangnya jam kerja para ibu rumah tangga ini tidak heran jika mereka kerap dilanda stres. Riset yang dilakukan di Amerika beberapa waktu lalu terhadap 60.799 wanita yang berusia 18 hingga 64 tahun mengungkapkan, 41% ibu rumah tangga mengalami tingkat kekhawatiran lebih tinggi daripada wanita karier yang juga menjadi seorang ibu.
Penelitian tersebut juga menyatakan, 28 persen ibu yang tinggal di rumah mengalami depresi. Sedangkan ibu bekerja tingkat depresinya lebih rendah, sekitar 17 persen.
Tidak hanya itu saja, survei juga mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga mengalami tingkat stres 48 persen, kemarahan 19 persen, dan kesedihan 16 persen. Hal ini dikarenakan ibu yang bekerja cenderung lebih banyak tersenyum, tertawa, serta mempelajari banyak hal menarik.
Sumber : Eny Kartikawati - wolipop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar