photo blackboard_zpsa67e2ad2.gif"

Click me (Hanya Untuk Yang mau MENDADAK KAYA)

Kamis, 13 Maret 2014

Bisakah Wanita Indonesia menjadi KYOIKU MAMA RYOUSAI KENBO ??

Di Jepang ada namanya “Kyoiku mama” (ibu pendidikan) para ibu di Jepang rata-rata tidak bekerja tapi hanya untuk mendidik dan mengurusi anak-anak mereka mulai bangun, berangkat pulang sekolah, kursus, les, sampai tidur lagi, semuanya dibawah didikan sang ibu, para kyoiku mama ini menanamkan kesopanan, kebersihan pada anak mereka, rata-rata mereka lulusan S1/S2.

Mereka sekolah tinggi bukan untuk berkarier tapi “mendidik anak” itulah karier mereka yang tertinggi.
Salahsatu kemajuan ekonomi Jepang karena ditopang oleh kyoiku mama ini, makanya jangan heran kalau orang Jepang itu disiplin, etos kerja tinggi, dan menjaga kebersihan, itu semua hasil didikan para kyoiku mama, sehingga sekolah hanya untuk mentransfer ilmu saja.

Sementara Ryousai kenbo adalah slogan yang kembali digalakkan pemerintah Jepang, istilah ini muncul di zaman restorasi Meiji dan banyak dianut keluarga Jepang untuk mewujudkan keluarga harmonis ideal.
 Ryousai: istri yg baik | Kenbo: ibu yang bijaksana

Intinya, menyerukan bahwa wanita peran terhormat sebagai istri yang baik dan bijaksana, pembagian peran alami sesuai fitrah antara perempuan dan laki laki.

Peran perempuan sebagai menteri dalam negeri dan motivator domestik rumah tangganya dan peran lelaki jadi menteri luar negeri keluarganya sebagai motivator logistik dan publik.
Hal tersebut digalakkan karena sekarang perempuan lebih memilih melajang menjadi wanita karier, sehingga presentasi pertumbuhan penduduk muda usia produktif di negara mereka menurun.
Serta tentu saja kasus kekerasan remaja dan bunuh diri di Jepang pada usia sekolah terus bertambah, karena tidak terpenuhinya kualitas hubungan ibu dan anak yang menunjang pertumbuhan emosi anak.

Jadi, wajar pemerintahan Jepang sangat memberi tempat terhormat pada peranan ibu rumah tangga yang berkualitas. Karena kemajuan bangsanya kelak tetap ditopang oleh kualitas ibu-ibu rumah tangganya sebagai pembentuk kualitas karakter anak-anak mereka.
Keren kan, “ibu rumah tangga adalah profesi idaman” di Jepang!
Saya teringat Nasehat yang diberikan oleh  Ustadz Felix Siauw . 
Pada halaman Post yang ini --->  (Klik..) 
Dalam Post tertanggal  31 Mei 2013 pukul 19:26 tertulis :
 
  1. saya masih ingat beberapa tahun lalu sebelum Muslim | papi sempat menasihati saya perihal "Ibu Rumah Tangga"
  2. "lix, selama papimu masih bisa mencukupi keluarga, mamimu tugasnya di rumah" | tegas papi berpendapat soal IRT
  3. padahal saat itu isu feminisme sedang santer | wacana wanita karir sedang panas-panasnya | arus genderisme mewabah
  4. tapi papi tenang aja lalu menyampaikan | bahwa dia ingin yang terbaik bagi anak-anaknya | dan itu berarti perhatian full dari ibu mereka
  5. hidup kala itu tidak mudah, dan akal lebih mudah seandainya mami bekerja | tapi papi sudah mengambil pilihan, dan itulah yang ia jalani
  6. karena semua manusia punya pilihan | apa yang didapat dan apa yang dikorbankan | semua selalu tentang pilihan
  7. sebelum Muslim pun saya tumbuh dengan memahami | lelaki dan wanita tidaklah sama | mereka punya kelebihan di bidang masing-masing
  8. posisi ibu dalam dunia anak itu tidak tergantikan | perhatian seorang ibu pada anaknya takkan terbeli sebanyak apapun harta
  9. Dan posisi ibu itu tidak bisa diulang kembali | karena umur anak takkan bisa diputar lagi
  10. maka ketika memilih calon ibu dari anak-anak kami syaratkan | "maukah engkau menjadi fulltime-mother bagi anak-anak?"
  11. "saya nggak mau ketika anak dewasa lalu bermaksiat, kita menyesal 'mengapa dulu tidak habiskan lebih banyak waktu bersamanya?!'"
  12. itu pemahaman sebelum Muslim | saat sudah mengenal Islam | kami memahami betul Islam paling memuliakan wanita
  13. feminisme menjadikan materi sebagai standar sukses | wajar bila mereka merasa dunia tidak adil | karena materi jadi penanda sukses
  14. feminisme menganggap waniat modern harus lebih mirip lelaki | bahwa bila wanita tidak bekerja maka wanita akan direndahkan
  15. feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksesan sebagai | punya penghasilan tinggi, gelar seabrek, mobil mewah, buka aurat dll
  16. wajar hasilnya di negara-negara asal feminisme | wanita jadi lebih malas berkeluarga apalagi memiliki anak | kerja lebih asyik
  17. menurut pandangan feminis | IRT itu perendahan martabat perempuan, tidak modern, perbudakan terhadap wanita
  18. wajar di negara-negara yang vokal feminisme | perceraian pun memuncak | karena tidak ada satu pemimpin dalam keluarga
  19. US misalnya yang jadi kampiun feminisme | angka perceraian mencapai 50% per 2012 sila rujuk http://t.co/OUvEkdUY8L
  20. "nearly 80% cited financial problems as the leading cause of the marital demise" (Carr, 2003, p.10) | http://t.co/zQFsyYQuqe
  21. feminisme mangaburkan fungsi ayah dan ibu dalam rumah tangga | hanya semata-mata demi mendapat lebih banyak materi
  22. akhirnya meningkatlah angka single parents http://t.co/k9eNybXtq7 | dan jelas broken home http://t.co/yUvU499gT9 http://t.co/qAjjFfHBQJ
  23. banyak juga studi-studi yang menperingatkan | sangat sulit untuk memadukan ibu dan karir sekaligus | http://t.co/mu5t6N2u3m
  24. sebagai tambahan, US yang melahirkan gerakan feminisme saja | sudah banyak bermunculan gerakan anti-feminisme sebagai gantinya
  25. di US, sudah banyak wanita sadar bahwa feminisme mengorbankan keluarga | mereka ingin kembali menjalankan peran ibu rumah tangga
  26. karena seberapa banyak waktu pun yang didedikasikan untuk mendidik anak | tiada pernah akan ada waktu yang cukup untuknya
  27. "saya ibu sekaligus karyawan, anak saya baik-baik saja" | di-sambi aja sudah baik, apalagi bila fulltime-mother? tentu sangat baik
  28. lalu pertanyaan prinsipil | "apakah Islam melarang wanita bekerja?" | "apakah wanita tidak boleh berpendidikan tinggi?"
  29. dalam Islam hukum wanita bekerja itu mubah (boleh) | sedangkan menjadi "ibu dan pengelola rumah tangga" itu kewajiban
  30. jadi sah-sah saja wanita memilih bekerja | namun beres juga kewajibannya | tentu bila dia lebih memilih yang wajib, itu yang utama
  31. hidup memang perkara pilihan | dan Islam memerintahkan untuk memaksimalkan waktu ibu untuk anak-anaknya | urusan uang biar ayahnya
  32. bagaimana dengan wanita yang ditinggal suami apapun alasannya | maka bekerja menafkahi anak tentu amal pahala besar baginya
  33. maka karir terbaik wanita | adalah menjadi ibu sepenuhnya
  34. tentang pendidikan? | tidak bosan-bosan saya sampaikan | bahwa seorang ibu HARUS terdidik sempurna, tinggi dan luasnya
  35. bahkan wanita Muslimah WAJIB lebih terdidik daripada lelaki | karena ialah madrasatul ula (pendidikan pertama dan utama) anak-anaknya
  36. maka jangan tanya "untuk apa pendidikan tinggi bila hanya jadi IRT?" | jadi IRT justru perlu pendidikan tinggi
  37. karena di tangan kaum ibu generasi Muslim berada | bukan di tangan ayah generasi Muslim dibentuk
  38. banyak wanita yang sebetulnya bisa menggapai dunia lebih dari lelaki | tapi mereka mengorbankan segalanya demi anaknya | MULIA
  39. dari ibunda MULIA semisal itulah | menjadilah Imam Syafi'i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad
  40. rata-rata ulama besar menghabiskan masa kecil dalam yatim | ibu merekalah yang mendidik dan mendaras Al-Qur'an setiap waktu
  41. sembah sujud kami pada Allah yang selalu menjaga dunia dengan para ibunda MULIA | yang mau mengorbankan semua buat kami anak-anaknya
  42. hormat khidmat kami padamu wahai ibu | yang gadaikan semua waktu tanpa sesal dan keluh | membina kami jadi yang terbaik dalam agama
  43. pada para bunda MULIA doa kami | "Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana keduanya TELAH MENDIDIK AKU WAKTU KECIL" (QS 17:24)
  44. kembali lagi semua masalah pilihan | part-time mother or full-time mother? | you decide???



Tidak ada komentar: